Oleh: Marie Claire | Work + Money1. Hemat uangnya
"Bos
berada dalam masalah keuangan yang besar, dan jika Anda bisa
meringankannya dengan strategi menghemat uang, Anda akan menunjukkan
padanya bahwa Anda peduli dengan kesejahteraan dan kesuksesan
perusahaan." — Jessica Eaves Mathews, pendiri dan CEO Leverage a Lawyer,
firma hukum online di Albuquerque, New Mexico.
2. Buat kelemahannya menjadi kekuatannya
"Pelajari
kelebihan bos Anda, dan kuasai kemampuan yang tidak dia miliki. Apakah
dia benci bicara di depan umum? Tawarkan diri untuk menjalankan rapat
pagi. Apakah dia tidak suka menghitung? Atur laporan keuangannya.Ketika
Anda menguasai bagian yang menjadi kelemahannya, dia akan melihat Anda
sebagai orang yang dia butuhkan dan menciptakan ruang di mana Anda akan
bersinar" — Abby Ziff, Direktur iklan WebMD, Washington, D.C.
3. Jangan takut berkata tidak setuju
"Berbeda
dengan pandangan umum, bos tidak ingin selalu dibilang benar. Jadi jika
setuju pada konsep yang dihasilkan dari sebuah meeting tapi Anda punya
perasaan jika itu bukanlah keputusan yang tepat, bicaralah. Memang butuh
kepercayaan diri yang tinggi, tapi jika sesekali bekerja di luar
sistem, Anda akan dihormati karenanya." — Cathy Corman, CEO dari CC
Productions Inc., sebuah perusahaan penjual teknologi, Hoboken, New
Jersey.
4. Pelajari, meski bukan bagian dari tugas Anda
"Tugasku
membuat kantor berjalan dengan mulus — mengatur jadwal bos, menjawab
telepon. Tapi juga mempelajari pengetahuan dari produk dan jasa yang
kami jual. Hal itu tidak berhubungan dengan keseharianku, tapi bosku
selalu bisa mengandalkanku untuk menjawab pertanyaan klien secara
langsung." — Amy Knowles, manajer kantor di Dr. Patty's Dental Boutique,
spa kosmetik dan kesehatan gigi, Fort Lauderdale, Florida.
5. Jujurlah tentang keahlian Anda
"Jika
sebuah tugas berada di luar kemampuan Anda, jujurlah. Bos ingin
tujuannya tercapai, jika Anda tidak bisa melakukannya, jangan
berpura-pura Anda bisa. Hal itu hanya akan membuat masalah nantinya." —
Rosemary Camposano, pemilik Halo Blowdry Bar, San Francisco, California.
6. Terima kritik
"Jika
Anda sedang dikritik, jangan membantah. Tapi terimalah dengan elegan,
ucapkan terima kasih pada bos Anda untuk kejujurannya, dan tanyakan
bagaimana memperbaikinya, kirimkan email laporan perbaikan pekerjaan,
kemudian tanyakan padanya untuk bertemu lagi beberapa bulan kemudian
untuk memeriksa hasil pekerjaan Anda. Dengan menjalankan saran dari bos,
dia akan merasa dihargai, dan Anda akan merubah hasil negatif menjadi
positif." — Vanessa Vega, direktur regional Quest Workspaces, sebuah
perusahaan ritel eksekutif , Miami, Florida.
7. Ketika mengirimkan link, tapi selalu sertakan ide yang berguna.
"Jangan
sekadar mengirim link website dan menulis ‘silakan dibaca’. Tapi
ringkaslah ceritanya menjadi satu atau dua kalimat dan jelaskan mengapa
Anda mengirim informasi tersebut, seperti: ‘Berdasarkan informasi
tersebut saya dapat ide untuk X, Y, dan Z.’ Bos Anda akan termotivasi
dan membacanya." — Reema Ghody, direktur produksi HBO, New York.
8. Berikan pujian pada yang seharusnya menerima
"Ketika
bos memuji Anda karena pekerjaan yang sukses, berikan pujian pada rekan
kerja Anda jika mereka membantu, seperti: 'Terima kasih, saya sangat
menikmati proyeknya. Dan Lisa juga sangat membantu.’ Anda akan
menunjukkan pada bos, bahwa Anda memperhatikan seluruh tim dan bukan
hanya Anda sendiri" — Stacey Whelan, kepala keamanan dan integrasi di
General Motors, Detroit, Michigan
9. Anda berhasil ketika bos Anda sukses
"Bos
Anda juga punya bos lagi, jadi lakukan yang Anda bisa untuk membuat
atasan langsung Anda terlihat mengesankan. Jika dia mempersiapkan
meeting, bantu dia dengan riset dan inti pembicaraan. Atau jika bos Anda
mendapat pujian atas pekerjaan Anda, biarkanlah, bos akan melihat Anda
sebagai sekutu, dan dia suatu saat akan membalas budi" — Ilona Fordham,
manajer pengembangan di Jenny Craig, Carlsbad, California
10. Perhatikan detail pribadi
"Saya
selalu memperhatikan tidak hanya nama pasangan dan anak bos, tapi juga
tanggal penting dan acara keluarga, buku yang dibacanya dan film yang
ditontonnya. Dengan begitu saya bisa bertanya dan memberi informasi
ketika berbicara, dan bos tahu jika saya memerhatikan hal yang detail." —
Ayanna Mancuso, ahli strategi di Jack Morton Worldwide, sebuah agensi
marketing, Boston, Massachusetts.
sumber
No comments:
Post a Comment